BAHAN PRESENTASE
Nama : Doni Januari Iskandar Tobing
Semester : V (Lima)
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen : Katji Mariani Naat,
M. Pdk
IDENTIFIKASI MASALAH
A.
Pengertian
Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik, atau masalah yang
dihadapi. Salah satu cara untuk memudahkan dalam menyatakan identifikasi
masalah dengan baik adalah dengan mengetahui secara jelas apa yang dihadapi.
Dalam identifikasi masalah konselor berupaya menentukan hakikat masalah yang
dihadapi konsili dan mengambil suatu kesimpulan dengan menggunakan klasifikasi
masalah. Adapun klasifikasi masalah tersebut adalah:
1. Faktor
ketidakpercayaan diri
2. Ketergantungan
pada orang lain
3. Sulit
mengambil keputusan
4. Faktor
depresi atau konflik diri
5. Gangguan
tingkah laku, pikiran,
6. Ketidaktahuan
akan potensi
Beberapa klien mungkin akan menyampaikan secara
langsung permasalahannya saat konselor menanyakan maksud kedatangannya, namun
konselor harus menggunakan keterampilannya untuk menangkap permasalahan yang
dihadapi klien berdasarkan cerita dan penjelasan klien tsb. Selama identifikasi
konselor menjadi pendengar yang baik dan mengamati tanda-tanda yang terkait
dengan penentuan identifikasi masalah.
B.
Tujuan
Identifikasi Masalah
a. Konselor
dapat mengenal kepribadian peserta didik yang dianggap memiliki masalah yang
luas dan mendalam.
b. Konselor
dapat memahami dan menetapkan faktor penyebab permasalahan yang dihadapi oleh
konsili.
c. Konselor
dapat menentukan jenis layanan yang tepat sesuai permasalahan, sehingga konsili
dapat terbantu memahami masalahnya.
Ada beberapa masalah yang dihadapi siswa atau anak
didik:
Masalah
Belajar
Masalah belajar
adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran
proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan. Memiliki ketidakmampuan belajar tidak berarti
anda tidak bisa belajar, tapi kita harus membutuhkan bantuan dan harus bekerja keras.
1.
Faktor
atau penyebab internal
v Kesehatan
Dalam belajar
kesehatan sangat berpengaruh dalam perihal belajar mengajar. Apabila kesehatan
sedang terganggu atau tidak baik akan mengganggu ketika belajar, maka oleh
sebab itu hendaknya anak didik mengusahakan tubuh yang fit tidak sedang sakit,
kelemahan tubuh dsb.
v Rasa
Nyaman
Kenyamanan pada
saat proses belajar mengajar merupakan suatu keinginan bagi individu, karena
dengan kenyamanan yang ada maka setiap siswa akan mencapai tujuan yang
diharapkan. Dapat kita bayangkan apabila didalam kelas ada banyak keributan
atau siswa yang tidak belajar dengan sungguh-sungguh sehingga mengganggu siswa
yang sedang berkonsentrasi. Selain itu kenyamanan dapat diciptakan melalui
suasana yang ramah, penuh kasih saying, tidak bau, tidak panas, tidak kotor
dll.
v Latar
Belakang Sosial
Siswa yang
berasal dari orangtua yang baik, maka kemungkinan perilaku anak akan mengikuti
apa yang telah diajarkan oleh orangtuanya, dan memungkinkan memiliki semua
kebutuhan sekolah. Namun sebaliknya, siswa yang berasal dari latar belakang
sosial yang rendah, biasanya memiliki kelakuan yang kurang sopan dan
menimbulkan masalah belajar. Namun hal ini dilihat secara umum saja, namun
sekarang ini lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang dimasyarakat
sekarang.
v Kebiasaan
Belajar
Masalah belajar
yang dialami siswa salah satunya adalah dikarenakan kebiasaan belajar yang
salah. Terkadang siswa akan belajar pada saat ujian sekolah atau ulangan
semata.
v Motivasi
Motivasi sangat
mempengaruhi dalam belajar siswa. Motivasi yang dapat menimbulkan masalah
adalah ketika motivasi siswa itu hanya bersifat sementara. Misalnya, siswa giat
belajar ketika ditemani teman dekat atau pacar, namun ketika hubungan itu putus
biasanya siswa akan malas belajar.
v Kemampuan
Mengingat
Kemampuan
mengingat siswa sangat berpengaruh dalam masalah belajar, untuk itu bagi siswa
yang memiliki kemampuan minim maka siswa yang bersangkutan mengalami kesulitan
belajar.
2.
Faktor
Eksternal
Factor yang
timbul dari luar diri siswa ada 2 macam yaitu:
v Faktor
Sosial
a. Lingkungan
keluarga: dalam kegiatan belajar, seorang anak diberi dorongan dan pengertian
dari orangtua. Apabila anak sedang belajar anak jangan diganggu dengan tugas
rumah. Orangtua berkewajiban member pengertian dan dorongan serta semaksimal
mungkin membantu memecahkan masalah yang dihadapi anak disekolah. Didikan yang
kurang baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap kondisi anak dalam
kegiatan belajar. Suasana yang kurang harmonis akan menimbulkan suasana kaku
dalam belajar yang menyebabkan anak kurang bersemangat untuk belajar. Sedangkan
suasana rumah yang akrab, menyenangkan akan membuat dorongan yang kuat bagi
anak dalam belajar.
b. Latar
belakang budaya: tingkat pendidikan dan kebiasaan keluarga akan mempengaruhi
sikap anak dalam belajar. Jadi anak-anak hendaknya ditanamkan kebiasaan yang
baik agar anak termotivasi.
c. Lingkungan
masyarakat: pergaulan anak dapat mempengaruhi dalam proses belajar, maka anak
dibimbing pada teman yang baik. Selain itu pola hidup lingkungan yang berada disekitar
rumah juga sebagai factor, selain itu juga kegiatan lingkungan yang berlebihan
yang melebihi kegiatan belajar.
v Faktor
non sosial
Sarana belajar
yang kurang memadai, cuaca yang tidak mendukung dan keadaan rumah yang sempit
dll.
Masalah
Sosial
Kurangnya kemampuan siswa bersosialisasi atau
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, misalnya kesulitan dalam kelompok
belajar dan mengikuti bimbingan belajar. Masalah sosial dapat dikategorikan
dalam empat faktor yaitu: faktor ekonomi yang kurang memungkinkan alias tidak
tercukupi, faktor budaya yang berdampak tidak baik, tren yang kurang baik,
faktor biologis yang menyangkut siswa yang cacat, minder, dan faktor psikologis
yang menyangkut gangguan mental yang membuat stress dan gangguan syaraf.
Ada tiga masalah sosial menurut STARK (1975)
a. Konflik
dan kesenjangan yang menyangkut kemiskinan, kesenjangan sosial, pelecehan,
konflik antar kelompok dll
b. Perilaku
penyimpangan yang menyangkut kecanduan obat terlarang, miras, gangguan mental,
kenakalan, kekerasan pergaulan.
c. Perkembangan
manusia: yaitu masalah keluarga.
KESIMPULAN: identifikasi
masalah sangat diperlukan ketika seorang konselor menghadapi klien atau konsili
yang tengah bermasalah supaya tujuan penyelesaiannya tercapai. Dalam presentase
ini kita melihat kajian mengenai masalah yang dihadapi oleh siswa baik dalam
belajar maupun dalam bersosialisasi. Maka peran aktif antara orang tua dan guru
diperlukan dalam pembentukan pribadi siswa dan member solusi terhadap masalah
yang dialami.